Tips Mengelola Arsip Lama Jadi Kertas Bekas Bernilai

23/10/2025 | Artikel

Setiap kantor, sekolah, atau instansi pasti memiliki tumpukan arsip lama — dokumen, laporan, atau kertas administrasi yang sudah tidak digunakan. Sayangnya, sebagian besar arsip ini hanya menumpuk di gudang, memakan tempat, dan akhirnya dibuang begitu saja.
Padahal, jika dikelola dengan benar, arsip lama bisa diubah menjadi kertas bekas bernilai ekonomi sekaligus mendukung gerakan ramah lingkungan. Berikut sepuluh tips praktis untuk mengubah tumpukan arsip lama menjadi sumber daya yang bermanfaat.


1. Lakukan Seleksi Arsip dengan Bijak

Langkah pertama adalah menyortir dokumen berdasarkan kategori penting dan tidak penting. Arsip yang masih memiliki nilai hukum atau administratif harus disimpan, sedangkan dokumen kadaluarsa bisa masuk daftar untuk didaur ulang.
Gunakan sistem label seperti “Aktif,” “Arsip,” dan “Untuk Daur Ulang” agar proses lebih teratur.


2. Pastikan Keamanan Data Sebelum Daur Ulang

Sebelum membuang atau mendaur ulang arsip lama, hapus atau hancurkan informasi sensitif seperti data pribadi, nomor rekening, atau rahasia perusahaan. Anda bisa menggunakan mesin penghancur kertas (paper shredder) agar proses lebih aman dan cepat.


3. Pisahkan Jenis Kertas

Tidak semua kertas memiliki nilai daur ulang yang sama. Pisahkan kertas HVS, karton, majalah, dan dokumen berlapis plastik. Pemisahan ini membantu memaksimalkan nilai jual ke pengepul dan memudahkan proses daur ulang.


4. Simpan di Tempat Kering dan Aman

Sebelum dikirim ke pengumpul, pastikan kertas bekas disimpan di tempat kering, tidak lembap, dan terlindung dari hujan. Kertas basah akan menurunkan kualitas daur ulang dan menambah biaya pengeringan bagi pihak pengolah.


5. Bekerja Sama dengan Bank Sampah atau Pengepul

Daripada menumpuk arsip lama di gudang, bangun kemitraan dengan bank sampah atau pengepul tepercaya. Mereka bisa membantu menimbang, menjemput, dan menyalurkan kertas bekas ke pabrik daur ulang — sekaligus memberikan imbal hasil bagi instansi Anda.


6. Jadikan Program Rutin Tahunan

Jangan menunggu dokumen menumpuk. Buat jadwal pemilahan arsip rutin setiap 6 atau 12 bulan sekali. Dengan sistem ini, ruang penyimpanan tetap rapi, dan kertas bekas terus mengalir menjadi sumber pendapatan kecil atau dana sosial kantor.


7. Libatkan Karyawan atau Siswa

Jika dilakukan di sekolah atau kantor, jadikan kegiatan pengumpulan arsip lama sebagai program partisipatif. Misalnya, lomba pengumpulan kertas bekas atau kegiatan peduli lingkungan. Selain bermanfaat, ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama.


8. Manfaatkan Kertas Bekas untuk Kegiatan Internal

Tidak semua kertas perlu dijual. Beberapa lembar yang masih layak pakai bisa digunakan kembali untuk catatan internal, memo, atau kegiatan seni. Hal ini menghemat biaya operasional dan memperpanjang umur pemakaian kertas.


9. Gunakan Layanan Daur Ulang Profesional

Jika volume arsip sangat besar, pertimbangkan bekerja sama dengan perusahaan daur ulang profesional yang menyediakan layanan penghancuran aman, pengangkutan, dan sertifikat daur ulang. Cara ini lebih efisien dan ramah lingkungan.


10. Dokumentasikan dan Laporkan Hasilnya

Catat setiap kegiatan pengumpulan dan hasil penjualan kertas bekas. Jika dilakukan oleh lembaga atau perusahaan, data ini dapat menjadi laporan keberlanjutan (sustainability report) yang menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan limbah bertanggung jawab